Nama : Iren
Karina
NPM :
24213465
Kelas : 1EB21
I.
PENDAHULUAN
Melebarkan
ekspansi bisnis ke kancah internasional adalah impian bagi banyak orang.
Bagaimana tidak ? selain produk serta perusahaan kita menjadi termasyhur di
seluruh dunia, citra/reputasi perusahaan meningkat, dan yang paling utama
tentunya adalah omset perusahaan yang semakin melimpah. Tetapi, itu semua
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dalam sekejap langsung jadi.
Diperlukan serangkaian proses dalam perjalanannya sehingga bisnis kita dapat
merambah hingga ke mancanegara dan di pandang dunia.
Indonesia,
negara kita tercinta yang subur dan kaya ini, memiliki banyak potensi alam yang
dapat dimanfa’atkan para usahawan untuk memajukan bisnisnya. Sehingga tak heran
pula cukup banyak perusahaan asli dari Indonesia yang telah mampu menjual
produknya hingga ke banyak negara, di antaranya : Indomie, tolak angin, es
teler 77 dsb. Di tambah lagi dengan adanya target yang di berikan kementerian
perdagangan, yaitu 200 produk lokal Indonesia di haruskan untuk dapat go international. Hal tersebut akan membuat perusahaan-perusahaan lokal lainnya untuk berlomba-lomba dalam memajukan bisnisnya ke tahap internasional.
II.
ISI
Dengan adanya bisnis
yang produknya merupakan karya anak negeri, maka hal tersebut tentunya akan
membawa dampak baik bagi negeri kita. Selain, mengharumkan nama bangsa, adanya
produk lokal juga akan membawa kita ke negara yang neraca perdagangannya
surplus atau dengan kata lain, memiliki ekspor yang jauh lebih besar dari
impornya ke negara partner sehingga aliran kas masuk negara akan lebih besar
daripada pengeluarannya. Kita juga akan turut bangga bukan bila produk negeri
kita bercitra internasional ?.
Salah satu produk Indonesia yang mengglobal |
a)
Ekspor
insidentil (Incident at export )
Pada tahap ini, adalah dimana tahap pengusaha masih
pasif. Yaitu, di saat konsumen asing datang dan membeli barang kita, nantinya
kita akan mengirimkannya ke negeri asalnya.
b)
Ekspor aktif (active export)
Ini adalah tahap dimana pengusaha mulai aktif dan
dapat meningkatkan jumlah dan komoditas barang ekspornya.
c)
Penjualan Lisensi (licensing)
Merupakan tahap dimana negara penerima membeli lisensi
produk negara pendatang. Karena yang di beli hanya lisensi atau izinnya saja,
maka negara
penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun
proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
d)
Franchising
Ini merupakan tahap
yang lebih aktif lagi, karena selain menjual lisensi, negara pendatang juga dapat
menjual atribut-atributnya, seperti peralatan, resep-resep, pengendalian
mutunya, desain produknya dsb.
Karena pasar internasional mencakup
pasar yang lebih luas, tentunya hambatan-hambatan yang ada akan semakin besar. Sebagai
produk asing, tentunya kita harus menyesuaikan segala sesuatunya dengan negara
tujuan pengiriman barang. Di antaranya dari segi berikut ini.
-
Sosial-budaya
dan perbedaan bahasa.
Hal ini dapat kita
pahami, karena setiap negara memiliki karakteristik tersendiri. Bahkan ada
kata-kata tertentu dalam bahasa lain yang memiliki makna yang berbeda bahkan
cenderung buruk. Sehingga apabila kita tidak mempelajari kebudayaan bangsa
negara tujuan, maka resiko produk kita tidak laku di pasaran akan semakin
besar.
-
Hukum
yang berlaku di negara tersebut serta kondisi politik.
Misalnya negara Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam mengharamkan produk ynag mengandung babi,
anjing dsb. Maka, kita selaku produsen harus dapat mematuhi peraturan yang ada.
-
Hambatan
operasional
Dapat berupa
masalah pada pengantaran/shipping produk kita ke pelanggan (transportasi).
III.
PENUTUP
Bisnis internasional
merupakan bisnis yang memilki cakupan yang lebih luas. Di dalamnya terdapat
kemudahan maupun kesulitan. Banyak produk serta perusahaan Indonesia yang telah
mengekspor produknya hingga ke mancanegara, hal ini memiliki banyak dampak
positif bagi perekonomian negara, terutama dalam rangka mencapai surplus neraca
perdagangan.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin W. Ricky dan Ebert, 2003, Bisnis (edisi bahasa Indonesia) ; Indonesia,PT Ikrar Mandiri Abadi.