Minggu, 01 Desember 2013

Perkembangan Bisnis Franchise di Indonesia

Nama   : Iren Karina
NPM   : 24213465
Kelas   : 1EB21


I.                    PENDAHULUAN

Usaha franchise atau waralaba semakin menjamur, tumbuh dengan subur di negeri ini. Bagaimana tidak ? dengan membawa nama besar di balik suatu usaha, tentunya akan lebih mudah bagi wirausahawan untuk mendapatkan pelanggan dan lebih cepat pula dalam balik modalnya. Tetapi, tidak semata-mata demikian berusaha dengan cara berwaralaba atau menggunakan lisensi HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) orang lain dengan cara yang legal membuatnya menjadi mudah di jalani.
Cukup banyak hal yang harus di pahami di dalam menjalankan usaha seperti ini. Seperti bagaimana cara mendapatkan lisensinya ? bagaimana sistem bagi hasilnya ? apa saja yang sudah termasuk dalam paket franchise ini ? dan lain sebagainya. Kita dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan peluang pasar , jenis waralaba apa yang cocok kita jalani. Apakah berupa waralaba di bidang pendidikan ( kurusus, bimbel ), di bidang kuliner (restoran fast food, kue, snack ), maupun mini outlet (mini market,dll).


II.                 ISI

Waralaba pertama kali memasuki pengaruhnya di Indonesia semenjak tahun 1979, dimana franchise yang pertama kali di pakai izin lisensinya adalah KFC (Kentucky Fried Chicken) di bawah naungan PT. Fast Food Indonesia. Dan dari situ pulalah bisnis franchise menyebarkan sayapnya hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Bisnis franchise yang berupa waralaba asing, maupun waralaba nasional. Pada tahun 2000 hingga 2004 waralaba nasional mengalami pertumbuhan pesat sampai 60%. Sedangkan pertumbuhan waralaba asing pada periode yang sama mencapai 27.3%, dengan penurunan jumlah pada tahun 2003. Hal ini menunjukkan bahwa waralaba nasional dapat bersaing bahkan dapat mengungguli keberadaan franchise asing.


Sebenarnya, apa yang membuat franchise sebegitu menariknya sehingga ekspansinya begitu besar hingga saat ini ? Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki bisnis franchise tersebut :
a)      Manajemen bisnis telah terbangun.
b)      Sudah dikenal masyarakat umum.
c)      Dukungan dan keamana lebih kuat.
d)      Kerja sama bisnis telah terbangun.
Tak ada gading yang tak retak, maka bisnis jenis ini pun pasti tak luput dari kekurangan. Kekurangan-kekurangan yang dimilikinya adalah sebagai berikut :
a)      Kurang adanya control dari franchisor (pemberi waralaba)
b)      Sangat terikat dengan supplier.
c)      Ketergantungan pada reputasi waralaba lain.
d)      Adanya pemotongan keuntungan.

Karena banyaknya jenis bisnis dalam sektor ini, tentunya penghasilan dari bidang ini terbilang cukup besar. Sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WALI, sebuah perhimpunan bisnis di Indonesia , penghasilan daari sektor ini mencapai triliunan, yaitu sekitar 120 trilyun rupiah pada tahun 2011.

III.               PENUTUP

Dari tahun ke tahun, bisnis waralaba atau franchise terus mengalami peningkatan di negeri ini. Di karenakan banyaknya kelebihan yang dimilikinya, terutama dari sisi sudah dikenalnya nama sebuah bisnis tertentu sehingga lebih mudah dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan. Namun, bisnis ini juga memiliki kekurangan tersendiri. Besarnya bisnis ini, juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap roda perekonomian negara, karena cukup besarnya penarikan pajak dari sektor ini.


IV.              DAFTAR PUSTAKA

                  Griffin W. Ricky dan Ebert, 2003, Bisnis (edisi bahasa Indonesia) ; Indonesia,PT Ikrar Mandiri Abadi.

1 komentar:

  1. mohon ijin,
    kali aja bermanfaat buat anda menambah penghasilan.
    http://www.cashforvisits.com/index.php?refcode=208507

    BalasHapus